KOMPOSISI FOTO
A. Contras Atau Kontras
Kontras adalah
perbedaan warna dalam sebuah foto. Terutama perbedaan antara warna-warna paling
terang (highlight) dengan warna-warna paling gelap (shadow). Biasanya, saat
bicara tentang kontras berarti bicara juga tentang cahaya keras dan lembut.
Cahaya keras biasanya akan menghasilkan foto dengan kontras tinggi. Dalam foto
semacam ini ada bagian yang sangat gelap dan sangat terang. Petunjuk lain
tentang foto yang kontrasnya tinggi adalah persilangan yang tajam antara shadow
dengan highlight. Pada foto dengan kontras rendah, bagian tepi bayangan
biasanya lebih halus sehingga menciptakan gradasi yang indah dari gelap ke
terang. Foto-foto semacam ini biasanya dihasilkan oleh sumber
cahaya yang besar, seperti softbox atau umbrella. Kontras terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Kontras tona merujuk pada perbedaan dari yang paling terang ke
yang paling gelap atau dari putih ke abu-abu ke hitam. Siluet merupakan contoh
kontras tona. Siluet diciptakan melalui perbedaan tajam antara wilayah gelap
dan terang. Ada tona tinggi, normal, atau rendah.
·
Foto dengan tona
tinggi terdiri dari hitam dan putih dengan sedikit atau tanpa tona abu-abu 2.
Gambar tona normal memiliki elemen putih, beberapa hitam dan banyak tona tengah
abu-abu.
·
Gambar
tona normal memiliki elemen putih, beberapa hitam dan banyak tona tengah
abu-abu.
·
Gambar tona rendah
ialah gambar yang hampir tidak ada bagian yang sangat terang atau gelap, semua
tona hampir mirip satu sama lain.
2. Kontras warna merujuk pada bagaimana warna berinteraksi satu sama
lain agar tercipta komposisi yang bagus. Warna dengan karakteristik berbeda,
misalnya biru dan kuning, sangat kontras ketika ditempatkan bersama. Ketika dua
warna yang bertolak belakang ditempatkan bersama, mereka melengkapi dan
menekankan kualitas warna lain. Gambar kontras warna mengandung warna
penyeimbang. Dua warna yang bertolak belakang menciptakan kontras warna.
B. Repetition Atau Repetisi
Repetition merupakan teknik
pengulangan. Pola atau yang
biasa dikenal dengan pattern merupakan suatu teknik pengulangan (repetition)
dari suatu objek foto ataupun elemen – elemen yang berada di dalam satu frame
foto tersebut. Elemen – elemen atau objek foto ini dapat berupa pengulangan
garis, benda, ataupun warna yang membentuk suatu pola sehingga menjadikan
komposisi dalam foto ini terlihat menjadi tidak biasa. Pengulangan yang menjadi
satu kesatuan membentuk elemen komposisi ini akan memikat mata yang melihatnya.
Kita dapat menemukan pola untuk fotografi dimana saja. Jika kita berada di
perkotaan, kita bisa menemukan susunan jendela gedung – gedung berkantor.
Bilamana kita berada di pedesaan, lajur – lajur padi yang ditanam di sawah juga
bisa masuk ke dalam kategori patter. Irama
merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih
antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan interval waktu antara
dua nada musik beruntun yang sama. Desain grafis mementingkan interval ruang
atau kekosongan atau jarak antar obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar
teks dengan tepi kertas, jarak antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain
sebagainya.
Untuk
membuat rhythm:
·
Ulangi sejumlah
elemen berbentuk mirip, bahkan dengan spasi putih di antara
masing-masing, untuk menciptakan sebuah ritme biasa.
·
Ulangi rangkaian
semakin besar elemen yang lebih besar dengan spasi putih di antara setiap ritme
yang progresif.
·
Alternatif gelap,
huruf tebal dan ringan, tipis jenis.
·
Alternatif gelap
halaman (dengan banyak jenis grafik atau gelap) dengan cahaya halaman (dengan
jenis lebih sedikit dan berwarna muda grafis).
·
Mengulang bentuk yang
sama di berbagai bidang sebuah layout.
·
Ulangi elemen yang
sama pada posisi yang sama pada setiap halaman yang dicetak penerbitan seperti
newsletter.
C. Dominance Atau Dominansi
Dominasi
merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan
deisan. Dominasi berasal dari kata dominance yang berarti keunggulan. Dalam
dunia desain, dominasi sering juga disebut center of interest, focal point dan
eye catcher. Dominasi mempunyai beberapa tujuan yaitu utnuk menarik perhatian,
menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan. Dominansi sangat
berpengaruh karena dominance termasuk dalam prinsip desain yang komunikatif. Dominasi (dominance)
Dominasi
berkaitan erat dengan berbagai macam derajat penekanan (emphasis) dalam
desain. Hal ini dibutuhkan dalam menentukan beban visual dari sebuah komposisi,
menetapkan ruang dan perspektif, serta seringkali menunjukkan kemana mata
menuju ketika pertama kali melihat sebuah desain atau komposisi. Ada tiga
tahapan dominasi, masing-masingnya berkaitan dengan beban objek tertentu dalam
sebuah komposisi.
·
Dominan: objek
memiliki beban visual terbanyak. Objek utama penekanan yang diletakkan paling
depan dalam sebuah komposisi.
·
Sub-dominan: objek
dari penekanan sekunder. Objek berada pada level tengah dalam sebuah komposisi.
·
Subordinat: objek
yang memiliki beban visual paling ringan. Objek berada pada level tersier yang
tersedot ke bagian belakang komposisi.
D.
Balance Atau Keseimbangan
Balance
adalah adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika
ditempatkan di berbagai posisi. Fungsi white balance ini adalah untuk
mendapatkan titik suhu warna yang tepat. Keseimbangan simetris dan keseimbangan
asimetris. Keseimbangan adalah
keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan
adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu:
keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal.
Keseimbangan
formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi.
Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi dalam penggunaan
berbagai elemen desain. Semisal wana logo. Dalam desain kartu nama desain dibuat
dengan full color (f/c). Tetapi dengan pertimbangan agar desain lebih variatif
dan tidak membosankan, maka pada media desain yang berbeda anda membuat logo
tersebut dengan warna duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan variasi desain
sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut adalah logo sebuah
produk barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang
melekat pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa pada
produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan
kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan
posmodernis.
Untuk menciptakan keseimbangan:
· ulangi bentuk tertentu secara
berkala, baik secara vertikal maupun horizontal.
·
pusat elemen pada halaman.
· menempatkan beberapa visuals
kecil di satu daerah untuk menyeimbangkan satu blok besar gambar atau teks.
· gunakan satu atau dua bentuk aneh
dan membuat bentuk biasa.
· keringanan teks potong-berat
dengan terang, berwarna-warni visual.
· meninggalkan banyak spasi besar
sekitar blok teks atau foto gelap.
· offset besar, gelap foto atau
ilustrasi dengan beberapa lembar teks kecil, masing-masing dikelilingi oleh
banyak spasi.
E. Unity Atau Kesatuan
Kesatuan
atau unity
yang dimaksud dalam seni rupa adalah kesatuan yang utamakan melalui ukuran-ukuran, warna, letak dan perbedaan. Kesatuan
adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok
dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster
sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.
Untuk
membuat persatuan:
·
Gunakan hanya satu
atau dua typestyles dan berbeda ukuran atau berat untuk kontras seluruh
publikasi, presentasi, atau situs web.
·
Konsisten dengan jenis
font, ukuran, dan gaya untuk judul, subheads, keterangan, headers, footers, dll
di seluruh publikasi, presentasi, atau situs web.
·
Menggunakan palet
warna yang sama di seluruh.
·
Mengulang warna,
bentuk, atau tekstur yang berbeda di seluruh wilayah.
·
Pilih visuals yang
berbagi serupa warna, tema, atau bentuk.
·
Memperderetkan foto
dan teks yang sama dengan grid baris.
Komentar
Posting Komentar